Sering kali
aku mengeluarkan kata-kata
Jyancok
Asyu
Anjret
Sekedar ucapan lelucon
Namun,
Aku tak tahu untuk siapakah
Ungkapan tersebut
Apakah untuk Tuhanku
Yang mendasein kehidupan ini
Yang pasti aku tidak ada alasan untuk
pilahan itu
Ataukah
Bentuk dealektika hidup yang kujalani
Kemudian muncul hasrat menggugat
Putran waktu yang sudah berjalan
Apakah aku termasuk
Golongan orang yang tidak menerima
takdir …???
Bukankah lahirnya kata-mata tersebut
Memang diposisikan pada tempatnya
Kata orang filsafat
Kedamaian terletak dinurani
Kata orang sosialis kedamaian terletak
dipikiran
Kata orang kapitalis
Kedamian terletak pada perut
Jika aku memilih salah satu kedamaian
Bukankah aku termasuk orang egois
Jika mengapai kedamaian dengan nurani
Bukan kamu mahkluk sosial
Ketika kamu mengapai kedamaian dengan
pikiran
Bagaimana dengan suara hatimu
Jika kau menggapai kedamian dengan
perut
Orang disekitarmu masih banyak yang
membutuhkan
Jadi aku harus menuju semuanya
Menggapai mahligai hidup yang penuh
tantangan
Tuhan lindung aku dari segalah macam
fitnah
Dan berilah aku kemudahan untuk menuju
ridlo Mu
Amiin
Krapyak, 27 Desember 2008
Jam 13.00 – 13.15 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar