![]() |
Abulaka Archaida Menyampaikan Orasi Pada Aksi Solidaritas Asap |
Provinsi Sumatara Selatan saat
ini sedang mengalami bencana kabut asap, peristiwa kabut asap tersebut sudah
berlangsung dari awal bulan September. Penyebab kebakaran tersebut di sinyalir
banyaknya perusahaan yang melakukan pembakaran hutan dan lahan secara massal
serta meluasnya kebakaran tersebut di akibatkan musim kemarau panjang.
Kabut asap yang saat ini
sudah meluas di berbagai wilayah di sumatera selatan meliputi, OKI, OI,
PRABUMULIH, MUARA ENIM, LAHAT, LUBUK LINGGAU, MUSI RAWAS dan MUSI BANYUASIN.
Bencana kabut asap tersebut tentu sangat memperihatinkan karena saat ini
masyarakat tentu lebih waspada agar tidak terkena penyakit ISPA, Serta beberapa
sekolah terpaksa diliburkan karena semakin pekatnya kabut asap. Sungguh miris
disaat masyarakat yang seharusnya dapat memperoleh udara yang segar kini
masyarakat terpaksa menghirup udara yang terbalut oleh racun.
Bencana silih berganti di
tanah airku ini, kini disaat kabut asap belum terselesaikan Gunung Sinabung di
Sumatera Utara kembali mengeluarkan lava pijar dan awan panas, debu vulkanik
yang dIkeluarkan oleh Sinabung saat ini merusak tanaman holtkultura dan pangan
di tujuh kecamatan Karo. Dari laporan petugas Koordinator pengendalian
organisme penganggu tumbuhan pengamat hama penyakit, wilayah yang terkena
dampak yaitu Namanteran seluas 364 HA, Payung 50 ha, Berastagi seluas 389 ha,
Merdeka 1.401 ha, dan dolatrayat 651 ha.
Oleh karena itu kami dari
MAHASISWA SUMATERA SELATAN PEDULI BENCANA
melakukan kegiatan penggalangan dana untuk membantu keluarga kita yang
saat ini sedang mengalami dampak dari bencana tersebut . Kami juga Mendesak
Pemerintah Republik Indonesia serta Pemprov dan Pemda untuk:
1.
Menyiapkan solusi yang tepat terhadap
permasalahan tersebut dan Mengutuk keras tindakan yang terkesan menjadikan
bencana tersebut sebagai proyek tahunan pengendalian kebakaran hutan dengan
menghabiskan dana miliaran rupiah dari APBD.
2.
Memberikan sanksi yang berat kepada
Perusahaan perkebunan dan hutan tanaman indutri (HTI) yang terbukti sengaja
melakukan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan baru.
3.
Melakukan Konservasi terhadap lingkungan yang
lebih berpihak pada pelestarian Sumber daya alam .
KORDUM
Fakhrial
Arjansi
(081229775657)
Tidak ada komentar: