Oleh : M. Abu Laka
SY [2]
Ber(orgnisasi). Nampaknya begitu mudah untuk melafalkan kata tersbut.
Ketika orang menyebutkan berorganisasi, mungkin dalam benak kita, organisasi
itu asyik. Karena, disana kita bisa mendapatkan banyak pengalaman, teman dan
ilmu pengetahuan. Lantas pertanyaannya kenapa orang sedikit menentukan pilihan
untuk terjun ke organisasi. Saya kira sahabat-sahabati sudah tahu jawabannya.
Untuk merespon realitas tersebut ada beberapa pertanyaan kritis yang patut kita
tujukan pada orang-orang yang enggan berorganisasi atau kepada kita semua yang
sudah berani berdialektika dalam organisasi (masyarakat). Pertanyaannya cukup
sederhana : Mengapa harus berorganiasi dan apa yang didapatkan berorganisasi
???
Fitro manusia tercipta dalam dua dimensi sebagai Kholifatul Ardhi.
Pertama sebagai makhluk individual, dan yang kedua sebagai manusia
sosial–meminjam bahasa Plato, Zon politikun. Bicara dalam dimensi
mahasiswa, maka kuliah merupakan implementasi
dari ruang individu. Sedangkan berorganisasi legetimasi status mahasiswa
sebagai makhluk sosial. Ruang bermasyarakat mahasiswa adalah organiasi. Dari
ilustrasi tersebut dapat kita pahami bahwa oragnisasi dalam konteks akademik
merupakan realitas kedua (the second reality) setelah pendidikan formal.
Dengan demikian saya memaknai organisasi sebagai guru kehidupan.
Sahabat-sahabati boleh untuk tidak sepakat pada pendapat diatas, karena
semuanya Penulis interprestsikan berdasarkan dari pengalaman yang didapat dari
ruang dialektika yang selama ini saya jalani. Saya meyakini ketika kita
memposisikan organisasi sebuah guru kehidupan, maka akan banyak pembelajaran
yang kita dapatkan dalam berorganisasi. Bahkan Anda dapat merasakan manfaatnya
dikehidupan nyata yang akan datang. Rasionalisasinya dapat kita jelaskan, dalam
dimensi organisasi terdapat banyak hal, seperti tangung jawab, persahabatan, kebersamaan,
dan juga bersentuhan dengan karakter manusia yang berbeda-beda baik suku, agama
dan ras. Jika semua itu kita lalui dan kita rasakan, tentulah Anda akan
mendapatkan jawabannya. Ingin tahu jawabannya. Aktiflah berorganisasi dulu !!!
OK
Sekarang kita kembali pada posisi Anda sebagai mahasiswa yang memiliki
nilai lebih dibandingkan dengan mahasiswa yang belum sempat berproses di BEM.
Menjadi pengurus BEM berati Anda memegang tanggung jawab yang besar, dan semua
mahasiswa MD menunggu kinerja Anda demi kemajuan bersama. Adanya Lembaga
Kemahasiswaan (LKM) atas keyakinan kita bahwa Kampus merupakan miniatur Negara.
Hal tersebut membuat konsensus bersama perlu adanya Lembaga yang menaungi
kepentingan Mahasiswa. Sehingga
kepentingan mahasiswa dapat diakomodir dan disampaikan pada pihak birokrasi.
Berangkat dari cita-cita founding fathers itulah sahabat-sahabati jangan
sampai hanya mencari populeritas ketika duduk di pengurusan BEM, akan tetapi
ada sebuah tanggung jawab besar yang harus dilaksankan demi kepentingan
masyarakat MD. Maka, mencobalah selalu untuk konsisten dalam melaksanakan
amanat yang diberikan oleh institusi (BEM). Yakinlah apa yang Kau lakukan hari
ini, akan kau petik dikemudian hari. Bukankah hukum alam berjalan dengan
keseimbangan. Lebih dari itu sejarah selalu mengenang Anda. Semoga.
Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam berorganisai itu, AL :

|
|

- Human
Relation
- Administrasi
- Forum
- Link

- Program
Kerja
- Surat-Menyurat
- Proposal
- Buku
Induk dan Harian
Krapyak City, 3 April 2009
“Anda
Boleh Bersekolah Setinggi-tingginya, Tapi Kalau Anda Tidak Berkarya, Maka Anda
Akan Hilang Dari Masyarakat Dan Dari Sejarah”
(Pramoedia)
- Selayang organisasi
- Hal-hal yang terkait organisasi
- Mahasiswa ideal
Pemimpin itu
+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar