Rabu, 21 September 2016

Nilai Luhur KKN


Oleh : Abu Laka *)

            Sejatinya tujuan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah implimentasi dari tri dharma perguruan tinggi (PT). Tiga misi (mission) universitas, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat atau sering disebut Tri Dharma PT. Dalam kerangka KKN, mahasiswa lebih ditekankan mengamalkan tujuan PT yang ketiga, yaitu pengabdian masyarakat.
Tanpa mengabaikan aspek pendidikan dan penelitian. Secara substansi dalam proses KKN juga terkandung nilai pendidikan (education value) bermasyarakat dan meberikan penilaian (penelitian) keadaan masyarakat setempat.
            Ketika KKN dimaknai sebagai wahana pembelajaran pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Maka, menurut hemat penulis ada beberapa pengertian, fungsi dan peran dari proses kegiatan KKN tersebut. Pertama, sebagai medium aplikasi ilmu yang didapat dari bangku kuliah. Sehingga diharapkan terbentuk insan akademis yang mengabdi (academician of the serve ). Bukan ilmu untuk ilmu (science for science).

            Kedua, melatih mahasiswa hidup bermasyarakat. Dalam ranah inilah, mahasiswa dituntut mempunyai kepekaan sosial yang tinggi. Dengan demikian, adalah kesalahan besar kalau mahasiswa berfikir sempit, yaitu hanya pada tujuan pragmatis (nilai memuaskan) akademik saja.
Ketiga, kegiatan akademik yang diarahkan pada peran mahasiswa memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam pemberdayaan, pendidikan dan kesejahteraan. Dengan demikian mahasiswa selain mempunyai kewajiban akademik juga tanggung jawab sosial. Tak hayal berbagai program mahasiswa identik kecendrungan masyarakat desa setempat.

            Betapa luhurnya tujuan dari KKN. Pertanyaannya, apakah mahasiswa memahami esensi dari misi tersebut? Selama ini, sudahkah mahasiswa menjalankan konsep KKN secara ideal? Saya kira pertanyaan ini penting kita refleksikan, karena acapkali terjadi mahasiswa tidak berada di lokasi KKN, membuat laporan siluman dan kecendrungan lain yang mengarah ketidak jujuran mahasiswa.
            Sejauh pengamatan Penulis ada beberapa realitas (kecendrungan) yang perlu diluruskan agar KKN tetap ideal dan penting dilaksanakan. Pertama, mahasiswa jangan terjebak pada tujuan formalitas (sementara) akademik, yang hanya berujung persoalan nilai. Tapi berfikirlah jauh kedepan, bahwa KKN ini merupakan medium membentuk karakter berjiwa sosial dan mengabdi pada masyarakat.

            Kedua, Pihak birokrasi selayaknya memberi pengarahan pada mahasiswa bahwa kegiatan KKN tidak sebatas kewajiban akademik. Namun, juga ada tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Birokrasi juga harus mempertimbangkan lokasi KKN. Jangan sampai lokasinya membuat mahasiswa sulit berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Sehingga mahasiswa mengalami kendala dalam mengimplementasikan misi dari kegitan KKN.

Semisal, KKN kali ini, beberapa kampus menempatkan mahasiswanya di wilayah perkotaan. Dengan lokasi demikian banyak mahasiswa mengeluh tempatnya kurang kondusif. Maka kedepan seyogyanya birokrasi mengkaji ulang kebijakan tersebut. Semoga

*) Penulis adalah Mahasiwa Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah UIN
    Sunan Kalijaga Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar