Lagi2 aku melewati lintasan selat ini
Di mana aku banyak menitipkan pesan dan harapan
Dan aku coba tulis kembali
Tentang banyak hal yg belum terselesaikan
Di kegelapan menjelang fajar
Aku memandang hamparan laut
Di tengah bising suara mesin kapal
Pada ombak
Aku belajar tentang tantangan hidup
Pada gelap malam
aku belajar bahwa hidup itu misteri
Pada hamparan laut tak bertepi
Aku belajar tentang perjuangan yang tiada berakhir
Pada kapal yang terus berjalan
Ak belajar bagaimana menghadapi tantangan dan menembus misteri.
Aku ingin seperti kapal
Ia teruslah berjalan
Meski melewati derasnya ombak
Kencangnya angin dan gelapnya mlm
Cita2 mulyanya mengantarkan penumpang
Membuatnya terus berjuang
Hingga pada akhirnya berlabu
Di dermaga yg dituju.
Tak banyak hal yg aku lakukan mudik kali ini
Aku hanya ingin berbena diri
Sembari merefleksikan kembali
Jalan hidup yang ntah kapan akan bertepi.
Memang tak semuanya yang kita harapkan tercipta
Bukankah aturan itu sudah digariskan oleh Tuhan
Aku terus berbuat tanpa harus mengharap
Dan aku tak pernah menyesali jalan hidup yang aku ambil.
Aku tau
Orang hidup di masa lalu adalah pecundang
Hidup di masa sekarang adalah pemenang
Dan bekerja tuk masadepan adalah
bijak
Ak ingni membangun generasi tidak menanamkan apa2
Hingga kami tidak akan pernah merasa kehilangan apa2
Biarlah waktu dan keadaan menjadikan apa2
Yang bisa kami lakukan hanya berbuat tuk sesama
Aku ingin menjadi pengayom keluarga
Aku tak banyak mengharap apa2
Yang penting mereka menjadi ada
sebagaimana matahri memberi cahaya tanpa mendapat apa2
Selat Sunda, pkl 05.00, 25
Juli
Ttd,
Abulaka Archaida (AA)
Tidak ada komentar: