Awal
perjumpaan kita
Kau hanya bangunan tua
Sekedar tempat melepas lelah
Hanya begitu saja tanpa makna
Bukan karena
fisikmu sudah terlalu tua
Tapi memang aku belum mengerti apa-apa
Keramaian malam yngg dihiasi suara indah
Membuat aku terus bertanya-bertanya
Apa makna
tersembunyi di bangunan tua itu
Lewat penjelasan seorang temanku
Akhirnya aku ingin melibatkan diriku
Larut bersama aturan-aturan yang telah berlaku
Pondok
pesantren
Begitulah oran-orangg menyebutnya
Tempat org belajar ilmu
Menempah mental dan akhlak
Tak peduli
seberapa lama aku menjadi bagian darinya
Yang katanya disebut sebagai SANTRI
Karena bukan simbol yang ku cari
Tapi makna haqiqi bisa memperbaiki diri
Bagiku
Kau bukan sebuah peristiwa
Hanya ada di masa lalu
Kemudian menjadi kembang cerita
Meskipun
singkat
Perjumpaan kita
Melahirkan banyak cerita
Dan banyak merubah latar kehidupan
Kau mengajarkan
banyak hal
Lewat aturan-aturan yg ketat kami belajar kedisiplinan
Lewat desain kamarmu yang ramai kami belajar hidup sosial dan saling berbagi
Lewat Nadhoman dan musyawarah kami belajar tanggung jawab dan kepemimpinan
Lewat suasana
malammu yg hening, kami belajar menyatu dalam kesepian
Lewat desain dan lingkungan sederhana, mengajarkan kami cara ikhlas dan sabar
Pagi-pagimu yg damai
Mengajarkan kami perlunya berikhtiar
Aku rindu
suasana itu
Ntah kapan aku mengobati rasa rindu
Aku akan tetap menajdi insan yg merindu
Pada suasana di mana aku baru mengenalmu
Sesekali aku
tetap menziarohimu
Meski hanya memandang bangunan tua
Dan asyik menghirup kopi
bersama penghunimu
Tapi, ini akan tetap merindumu
Ada beberapa
hal yg blm terselesaikan
Membuatku tak layak disebut santri
Ah....biarlah begitu saja
Bukankah simbol itu tidak penting
Biarlah rasa
salah itu menjadi penghubung
Dengan bangunan tua itu dan Para Kyainya yg selalu membimbing kami
Aku selalu berdoa kepada-Mu ya Rob
Kapan waktunya kembali ak ke massa itu
Hingga aku bisa menebus dosa itu dan mengobati rasa rindu
Terima kasih
Pak Kyai
Telah sabar teras membimbing kami
Meski kadang kami bertingkah sebagai bukan santri
Ya...Begitulah kami...
Pada akhirnya
di hari SANTRI
Aku menulis puisi ini
Bagian dr caraku Minziarohi
Aagar Bangunan tua itu tetap di hati
Yogyakarta,
22 Oktober 2016
Tidak ada komentar: