Pondok dan Kerinduan - Abulaka Archaida

Selasa, 25 Oktober 2016

Pondok dan Kerinduan


Bersama Dewan A'dho di Kantor Ponpes Ma'hadut Tholabah Babakan Tegal


Awal perjumpaan kita 

Kau hanya bangunan tua
Sekedar tempat melepas lelah
Hanya begitu saja tanpa makna


Bukan karena fisikmu sudah terlalu tua

Tapi memang aku belum mengerti apa-apa
Keramaian malam yngg dihiasi suara indah
Membuat aku terus bertanya-bertanya



Apa makna tersembunyi di bangunan tua itu

Lewat penjelasan seorang temanku
Akhirnya aku ingin melibatkan diriku
Larut bersama aturan-aturan yang telah berlaku


Pondok pesantren

Begitulah oran-orangg menyebutnya
Tempat org belajar ilmu
Menempah mental dan akhlak


Tak peduli seberapa lama aku menjadi bagian darinya

Yang katanya disebut sebagai SANTRI
Karena bukan simbol yang ku cari
Tapi makna haqiqi bisa memperbaiki diri


Bagiku

Kau bukan sebuah peristiwa
Hanya ada di masa lalu
Kemudian menjadi kembang cerita


Meskipun singkat

Perjumpaan kita
Melahirkan banyak cerita 
Dan banyak merubah latar kehidupan


Kau mengajarkan banyak hal

Lewat aturan-aturan yg ketat kami belajar kedisiplinan
Lewat desain kamarmu yang ramai kami belajar hidup sosial dan saling berbagi
Lewat Nadhoman dan musyawarah kami belajar tanggung jawab dan kepemimpinan


Lewat suasana malammu yg hening, kami belajar menyatu dalam kesepian

Lewat desain dan lingkungan sederhana, mengajarkan kami cara ikhlas dan sabar
Pagi-pagimu yg damai
Mengajarkan kami perlunya berikhtiar


Aku rindu suasana itu

Ntah kapan aku mengobati rasa rindu
Aku akan tetap menajdi insan yg merindu
Pada suasana di mana aku baru mengenalmu


Sesekali aku tetap menziarohimu

Meski hanya memandang bangunan tua
Dan asyik menghirup kopi 
bersama penghunimu
Tapi, ini akan tetap merindumu


Ada beberapa hal yg blm terselesaikan

Membuatku tak layak disebut santri
Ah....biarlah begitu saja
Bukankah simbol itu tidak penting


Biarlah rasa salah itu menjadi penghubung

Dengan bangunan tua itu dan Para Kyainya yg selalu membimbing kami
Aku selalu berdoa kepada-Mu ya Rob
Kapan waktunya kembali ak ke massa itu
Hingga aku bisa menebus dosa itu dan mengobati rasa rindu


Terima kasih Pak Kyai 

Telah sabar teras membimbing kami
Meski kadang kami bertingkah sebagai bukan santri
Ya...Begitulah kami...


Pada akhirnya di hari SANTRI 

Aku menulis puisi ini
Bagian dr caraku Minziarohi
Aagar Bangunan tua itu tetap di hati

Yogyakarta, 22 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

@abulaka