Ada apa
dibalik semua ini? Ketika aku terjaga dari tidurku, aku mendengar lantunan lagu
kangen band yang berjudul “Pujan Hatiku”, ketika itu sampe pada bait “Hei
pujaan hati, setiap malam aku berdoa kepada Sang Tuhan, berharap cintaku jadi
kenyataan, agar ku tenang meniti kehidupan”. Apakah karena beberapa
bulan ini aku jauh dari JALAN Tuhan?, sehingga Dia menegurku, walaupun aku
tidak pernah mengeluhkan persolan ini dikeharibaan-Nya, yang kenyataannya aku
sedang meleawati proses ini, apakah ini bertanda Tuhan sayang kepada diriku.
Kemudian Dia menegur lewat kejadian itu “janganlah kamu menjauh dari Ku,
sebenarnya kamu masih butuh bantuan Ku, maka berdo’alah kepada Ku”, mungkin itu
kurang lebihnya makna yang akan disampaikan Tuhan melalui peristiwa tersebut.
Akhirnya aku
mengalami masa-masa genting dalam dunia asmara. Empat tahun aku mencoba hidup
mandiri – tanpa membutuhkan pendamping hidup. Bagiku terlalu sia-sia waktuku
kalau banyak diluangkan untuk urusan asamara. Selain itu juga aku merasa
berdosa kalau uang pemberian dari ortu digunakan untuk urusan asamara. Dan yang
paling mendasar aku berprinsip kalau sudah mandiri, barulah aku terjun dalam
dunia asmara.
Komitmen itu
berjalan sesuai idealisme yang saya bangun, mesikpun prinsip itu berdiri diatas
banyak penderitaan para wanita, tetap saja saya pertahankan. Dalam proses ini
ada beberapa contoh yang saya alami, cewek saya waktu dari MTs sampe saya
semester tiga, ia menikah tanpa kecewa, mungkin ini berbuntut dari sikap cuek
saya yang tak pernah memberikan kepastian status yang kami jalani. Ya
sejujurnya, waktu itu mau tak putus, tapi aku tidak tegah, krn jalinan dinatara
kami sudah terlalu lama dibangun (lebih kurang 5 tahun).
Selanjutnya saya
menolak adik kelas, ia nembak melalui surat ketika aku mau pulang ke Palembang.
Al-hamdulillah ia menerima dengan lapang dada, saya menjawab, tidak menerima
dan tidak menolak. Sahabat satu organisai ternyata ia pernah suka pada saya.
Hal itu ia samapekan ketika sudah lulus dua tahun dari MAN. Itupun ia berani
menyampaikan ketetika ia sudah tunangan.
Memasuki dunia
kuliah aku mengalami persahabatan yang sangat dekat dengan seorang wanita.
Ketika ia minta dianter pulang kampong, ia bilang “aku pingin punya pacar orang
palembang, tapi sayang ia sudah punya pacar” Saya dapat memahami kata-kata itu.
Dalam perjalanan persahabatan saya pun banyak menyakiti hati dia, bahkan pernah
membuat dia menangis. Mungkin saya terlalu keras dihadapan wanita. Benar kata
ada band “wanita ingin dimengerti”, tapi saya tidak pernah mau mengerti apa
yang terjadi diperasaan dianatara wanita yang pernah saya kenal.
Apakah aku
terlalu idealis dalam memegang sebuah komitmen, sehingga menegasikan semua
aspek kemanusiaan (baca : perasaan) dari beberapa wanita yang dekat dengan
saya?. Atau dampak kebiasaan yang waktunya sangat lama tidak lagi memainkan
naluri perasaan yang dimiliki semua laki-laki pada seorang wanita. Entah
mengapa semua itu terjadi dalam proses kehidupanku. Terlau sia-sia buat
memikirkan hal itu. Semua sekenario kehidupan itu sudah didesain oleh Sutradara
(Tuhan). Dan setiap cerita kehidupan seseorang berbedah-bedah. Barangkali itu
yang sudah digariskan Tuhan tuk jalan hidupku.
Saya cukup
meyakini bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik buat hambanya. Azas
selamjutnya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang tidak sesuai
kemampuan hambah-Nya. Adapun yang saya alami sekarang adalah bagian cobaan yang
sedang Tuhan ujikan kepada saya. Ataukah hal ini sebagai hukum karma yang
diberikan Tuhan karena saya selalu menyakiti persaan wanita tanpa memikirkan
bagaimana perasaan orang lain. Sekali lagi saya hanya husno dzon kepada
Tuhan bahwa ini jalan terbaik untuk hidupku.
Catatan
singkat ini juga sebagai bahan refleksi saya pribadi bahwa dalam keadaan apapun
jangan menjauh dari jalan Tuhan dan apapun yang terjadi, maka mintalah petunjuk
kepada Tuhan. Tuhan sudah membuat UU “Mintalah kepada Ku, maka akan Saya
beri”. Saya hanya berdo’a kepada Tuhan,
jika proses yang saya lalui ini akan menjadikan lebih baik, maka berilah solusi
secepatnya. Jika semua ini semata ujian untuk naik tingkat, maka berilah aku
kesabaran.
Dan yang
paling terpenting diantara semua yang penting adalah jangan jadikan proses yang
sedang saya alami menjadi kendala dalam
menggampai cita-cita ku jangka pendek, yaitu menyelesaikan sekripsi,
memberikan yang terbaik tuk kampus yang tercinta, dan menjadi penulis yang
handal. Amiin
Rumah Indonesia, 16
April 2010
Jam 05.00 – 06.20
Hei pujaan hati Apa
kabarmu
Ku harap kau
baik-baik saja
pujaan hati
Andai kau tahu ku
sangat mencintai dirimu
Hei pujaa,hati
Setiap malam aku
berdoa kepada Sang Tuhan
Berharap cintaku jadi
kenyataan
agar ku tenang
meniti kehidupan
hei, pujaan hati 3X
(reff) Mengapa
kau tak membalas cintaku,
mengapa engkau
abaikan rasaku,
ataukah mungkin hatimu
membatu,
hingga kau tak pernah
pedulikankan aku,
cobalah mengerti
kedaanku
dan cobalah pahami
keinginanku,
ku ingin engkau
menjadi milikku,
lengkapai jalan
cerita hidupku,
hei, pujaan hati 2X
(kembali setiap mlm)
Hei pujaan hati
setiap malam aku berdo’a
kepada sang Tuhan,
berharap cintaku njadi
kenyataan,
agar ku tenang meniti
kehidupan, pujaan hati 4X..
Tidak ada komentar: