Ada Apa Dibalik Semua ini? - Abulaka Archaida

Rabu, 21 September 2016

Ada Apa Dibalik Semua ini?

Ada apa dibalik semua ini? Ketika aku terjaga dari tidurku, aku mendengar lantunan lagu kangen band yang berjudul “Pujan Hatiku”, ketika itu sampe pada bait “Hei pujaan hati, setiap malam aku berdoa kepada Sang Tuhan, berharap cintaku jadi kenyataan, agar ku tenang meniti kehidupan”. Apakah karena beberapa bulan ini aku jauh dari JALAN Tuhan?, sehingga Dia menegurku, walaupun aku tidak pernah mengeluhkan persolan ini dikeharibaan-Nya, yang kenyataannya aku sedang meleawati proses ini, apakah ini bertanda Tuhan sayang kepada diriku. Kemudian Dia menegur lewat kejadian itu “janganlah kamu menjauh dari Ku, sebenarnya kamu masih butuh bantuan Ku, maka berdo’alah kepada Ku”, mungkin itu kurang lebihnya makna yang akan disampaikan Tuhan melalui peristiwa tersebut.

Akhirnya aku mengalami masa-masa genting dalam dunia asmara. Empat tahun aku mencoba hidup mandiri – tanpa membutuhkan pendamping hidup. Bagiku terlalu sia-sia waktuku kalau banyak diluangkan untuk urusan asamara. Selain itu juga aku merasa berdosa kalau uang pemberian dari ortu digunakan untuk urusan asamara. Dan yang paling mendasar aku berprinsip kalau sudah mandiri, barulah aku terjun dalam dunia asmara.

Komitmen itu berjalan sesuai idealisme yang saya bangun, mesikpun prinsip itu berdiri diatas banyak penderitaan para wanita, tetap saja saya pertahankan. Dalam proses ini ada beberapa contoh yang saya alami, cewek saya waktu dari MTs sampe saya semester tiga, ia menikah tanpa kecewa, mungkin ini berbuntut dari sikap cuek saya yang tak pernah memberikan kepastian status yang kami jalani. Ya sejujurnya, waktu itu mau tak putus, tapi aku tidak tegah, krn jalinan dinatara kami sudah terlalu lama dibangun (lebih kurang 5 tahun).

Selanjutnya saya menolak adik kelas, ia nembak melalui surat ketika aku mau pulang ke Palembang. Al-hamdulillah ia menerima dengan lapang dada, saya menjawab, tidak menerima dan tidak menolak. Sahabat satu organisai ternyata ia pernah suka pada saya. Hal itu ia samapekan ketika sudah lulus dua tahun dari MAN. Itupun ia berani menyampaikan ketetika ia sudah tunangan.

Memasuki dunia kuliah aku mengalami persahabatan yang sangat dekat dengan seorang wanita. Ketika ia minta dianter pulang kampong, ia bilang “aku pingin punya pacar orang palembang, tapi sayang ia sudah punya pacar” Saya dapat memahami kata-kata itu. Dalam perjalanan persahabatan saya pun banyak menyakiti hati dia, bahkan pernah membuat dia menangis. Mungkin saya terlalu keras dihadapan wanita. Benar kata ada band “wanita ingin dimengerti”, tapi saya tidak pernah mau mengerti apa yang terjadi diperasaan dianatara wanita yang pernah saya kenal.

Apakah aku terlalu idealis dalam memegang sebuah komitmen, sehingga menegasikan semua aspek kemanusiaan (baca : perasaan) dari beberapa wanita yang dekat dengan saya?. Atau dampak kebiasaan yang waktunya sangat lama tidak lagi memainkan naluri perasaan yang dimiliki semua laki-laki pada seorang wanita. Entah mengapa semua itu terjadi dalam proses kehidupanku. Terlau sia-sia buat memikirkan hal itu. Semua sekenario kehidupan itu sudah didesain oleh Sutradara (Tuhan). Dan setiap cerita kehidupan seseorang berbedah-bedah. Barangkali itu yang sudah digariskan Tuhan tuk jalan hidupku.

Saya cukup meyakini bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik buat hambanya. Azas selamjutnya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang tidak sesuai kemampuan hambah-Nya. Adapun yang saya alami sekarang adalah bagian cobaan yang sedang Tuhan ujikan kepada saya. Ataukah hal ini sebagai hukum karma yang diberikan Tuhan karena saya selalu menyakiti persaan wanita tanpa memikirkan bagaimana perasaan orang lain. Sekali lagi saya hanya husno dzon kepada Tuhan bahwa ini jalan terbaik untuk hidupku.

Catatan singkat ini juga sebagai bahan refleksi saya pribadi bahwa dalam keadaan apapun jangan menjauh dari jalan Tuhan dan apapun yang terjadi, maka mintalah petunjuk kepada Tuhan. Tuhan sudah membuat UU “Mintalah kepada Ku, maka akan Saya beri”.  Saya hanya berdo’a kepada Tuhan, jika proses yang saya lalui ini akan menjadikan lebih baik, maka berilah solusi secepatnya. Jika semua ini semata ujian untuk naik tingkat, maka berilah aku kesabaran.

Dan yang paling terpenting diantara semua yang penting adalah jangan jadikan proses yang sedang saya alami menjadi kendala dalam  menggampai cita-cita ku jangka pendek, yaitu menyelesaikan sekripsi, memberikan yang terbaik tuk kampus yang tercinta, dan menjadi penulis yang handal. Amiin

Rumah Indonesia, 16 April 2010
Jam 05.00 – 06.20
           


Hei pujaan hati Apa kabarmu
Ku harap kau baik-baik saja
pujaan hati
Andai kau tahu ku sangat mencintai dirimu

Hei pujaa,hati
Setiap malam aku berdoa kepada Sang Tuhan
Berharap cintaku jadi kenyataan
agar ku tenang meniti kehidupan
hei, pujaan hati 3X

(reff) Mengapa kau tak membalas cintaku,
mengapa engkau abaikan rasaku,
ataukah mungkin hatimu membatu,
hingga kau tak pernah pedulikankan aku,

cobalah mengerti kedaanku
dan cobalah pahami keinginanku,
ku ingin engkau menjadi milikku,
lengkapai jalan cerita hidupku,
hei, pujaan hati 2X (kembali setiap mlm)

Hei pujaan hati setiap malam  aku berdo’a
kepada sang Tuhan,
berharap cintaku njadi kenyataan,
agar ku tenang meniti kehidupan, pujaan hati 4X..



Tidak ada komentar:

@abulaka